Monday, March 28, 2011

Transplantasi Rahim Untuk Wanita Sulit Hamil

Transplantasi rahim, solusi untuk wanita yang sulit hamil. Sebuah terobosan dikembangkan untuk para wanita yang tidak bisa punya anak, yaitu transplantasi rahim. Hal ini merupakan pengembangan dari keberhasilan percobaan transplantasi rahim yang dilakukan pada hewan.

wanita-seksi-hamil-ngentot

Professor Mats Brannstrom dari University of Gothenburg di Swedia yang jadi pencetus terobosan ini. Menurutnya, transplantasi rahim bisa membawa harapan bagi ribuan wanita yang lahir tanpa rahim atau rahimnya harus diangkat karena penyakit.

Ia menghabiskan waktu lebih dari sepuluh tahun untuk menyempurnakan teknik bedah yang kompleks untuk transplantasi rahim. Sebelumnya dalam percobaan ia dan timnya berhasil melakukan transplantasi pada hewan seperti tikus, marmut, kambing dan babi. Mereka memperkirakan tahun depan, transplantasi ini bisa dilakukan pada manusia dan terdapat di satu dari sepuluh rumah sakit di seluruh dunia.

Bukan hanya profesor Brannstrom, tim peneliti dari Hammersmith Hospital di London, Inggris juga telah mengembangkan transplantasi rahim dan berhasil melakukan percobaan pada kelinci. Satu-satunya percobaan transplantasi rahim pada manusia dilakukan di Saudi Arabia pada 2000, tetapi gagal setelah empat bulan. Peneliti dari Swedia dan Inggris percaya kegagalan terjadi karena kompleksitas hubungan antara rahim yang ditransplantasi dengan suplai darah dalam tubuh.

"Selama sepuluh tahun terakhir, ada kemajuan dalam teknik pembedahan," tulis  profesor Brannstrom dalam Journal of Obstetrics and Gynaecology Research, seperti dikutip dari Daily Mail. Tetapi transplantasi ini bisa jadi bersifat sementara. Rahim bisa saja kembali diangkat setelah terjadi satu atau dua kehamilan. Kondisi ini bertujuan mencegah bahaya yang muncul akibat obat-obatan yang dikonsumsi penerima donor.

"Wanita yang tidak bisa punya anak bisa menjadikan transplantasi rahim ini sebagai alternatif. Tetapi dibutuhkan diskusi dan pemikiran mendalam sebelum hal itu direalisasi," kata Susan Seenan, salah satu pasien di Infertility Network, Inggris.(vivanews)

No comments:

Post a Comment