Tuesday, April 5, 2011

Arema vs Shandong Luneng = 1-1 , Poin Perdana


Luar biasa! Tampil tanpa kekuatan penuh, bahkan didominasi pemain-pemain cadangan, Arema berhasil mengamankan satu poin berharga saat menjamu Shandong Luneng di Stadion Kanjuruhan sore kemarin.
Tertinggal satu gol hingga waktu normal tinggal menyisakan satu menit saja, tim berlogo kepala singa akhirnya sukses menahan imbang tim juara bertahan Liga China dengan skor 1-1.
Nyaris terpental dari skuad Singo Edan beberapa waktu lalu, winger lincah M Fachrudin membuktikan dirinya masih layak berseragam tim Singo Edan.
Menjawab kepercayaan pelatih Miroslav Janu yang memainkannya sebagai starter, pemilik nomor punggung lima itu mencetak sebiji gol penyelamat lewat eksekusi penalti di menit ke-90.
Hadiah tendangan dari titik 12 pas diberikan wasit Faghani Alireza (Iran) setelah Yongki Aribowo yang sore itu menyandang ban kapten, dijatuhkan oleh Yuan Weiwei di petak terlarang.
Fachrudin yang ditunjuk sebagai algojo sukses menunaikan perannya dengan baik. Tendangan kerasnya ke sudut kanan gawang berhasil mengelabuhi penjaga gawang Yang Cheng yang menjatuhkan diri ke arah berlawanan.
Pujian layak disematkan kepada barisan pelapis Singo Edan yang tampil prima di pertandingan tersebut. Terus mendapat teror serangan dari lawan, Leonard Tupamahu dkk bermain tenang guna memblokir gempuran tiada henti yang dilancarkan tamu asal daratan Tiongkok tersebut.
Meski belum mampu mengatrol posisi tim yang terdampar di dasar klasemen grup E Liga Champions Asia (LCA) 2011, tambahan satu poin ini mempertebal konfidensi TA Musafri dkk yang akan balik bertandang ke markas Shandong Luneng, 20 April mendatang.
Kedua tim sejatinya bermain dalam tempo sedang-sedang saja sepanjang 90 menit pertandingan. Shandong sukses mencuri gol pembuka saat laga baru berjalan tujuh menit. Tim tamu lebih dulu mengoyak gawang tuan rumah akibat blunder yang dilakukan Achmad Kurniawan.
Penjaga gawang Singo Edan yang akrab disapa AK itu gagal menangkap bola crossing yang disambut tandukan oleh salah seorang pemain Shandong. Bola rebound jatuh tepat di muka gawang dan langsung disambar oleh Manuel yang berdiri bebas.
Selanjutnya, tak banyak ancaman yang dilancarkan kedua kubu meski terlibat obral serangan. Peluang terbaik dimiliki tuan rumah di menit ke-11. Sayang, tembakan Yongki masih melambung di atas mistar. Shandong nyaris menambah keunggulan di menit ke-32 andai tendangan Manuel tidak melebar di samping kanan gawang AK. Arema tertinggal 0-1 hingga paro laga.
Kurang efektifnya permainan sektor sayap dan lini belakang memancing Miroslav Janu melakukan pergantian di awal babak kedua. Pasca jeda turun minum, der trainer asal Ceko itu memasukkan Zulkifly Syukur dan Waluyo menggantikan Alfarizi dan Purwaka Yudi guna mengoptimalkan pola serangan Singo Edan.
Keputusan itu tak keliru. Meski beroperasi di sektor pertahanan, masuknya dua pemain langganan starter itu mampu menambah daya dobrak Singo Edan. Zulkifly memainkan peran signifikan di sektor sayap. Menyisir dari sayap kanan, bek timnas asal Makassar itu acap kali merepotkan lini belakang tim tamu lewat umpan terukur yang dilepaskannya.
Penampilan AK di bawah mistar banyak mendapat sorotan sore itu. Mantan penjaga gawang Persita Tangerang itu kerap kali membuat Aremania sport jantung.
Beberapa kali kakak kandung Kurnia Meiga itu kurang sempurna dalam mengantisipasi lesatan bola yang mengancam gawangnya. Beruntung, Shandong tak mampu memanfaatkan kecerobohan tersebut untuk mencetak gol kedua mereka.
Termasuk saat AK tidak berhasil mengontrol bola backpass Zulkifly. Maksud hati ingin menendang jauh, justru luput. Beruntung bola tidak masuk ke gawang, menyamping dari tiang gawang.
Tak puas dengan keunggulan satu gol, tim tamu semakin agresif membombardir pertahanan Waluyo dkk. Manuel lagi-lagi menjadi momok menakutkan bagi lini belakang Singo Edan. Bomber keeling itu kembali mengancam gawang Arema di menit ke-89. Namun bola sundulannya masih bisa dibendung AK.
Hingga wasit cadangan mengangkat isyarat waktu tambahan dua menit, tampaknya tim tamu bakal berpesta membawa oleh-oleh tiga poin dari Malang.
Namun, nasib berkata lain. Dewi Fortuna balik memayungi tuan rumah di masa injury time. Hadiah penalti diberikan wasit kepada Arema setelah Yongki Aribowo dilanggar di kotak terlarang.
Pemain Shandong sendiri sebenarnya sempat melakukan protes atas penalti tersebut. Hanya saja, wasit tetap tidak mau merubah keputusannya.
Fachrudin yang bertindak sebagai eksekutor tidak menyia-nyiakan kesempatan yang akhirnya membuat Singo Edan berhasil menyamakan kedudukan.
’’Inilah sepak bola. Kadang kita yang sudah terlihat menang, ternyata justru bisa kalah di menit-menit akhir. Sekarang (kemarin, Red.) kami yang merasakan keberuntungan itu,’’ ujar Miro usai laga. (tom/bua/avi)

No comments:

Post a Comment