Sunday, March 27, 2011

Arema vs Sriwijaya = 1-1 , Hilang konsentrasi


Misi Arema untuk bisa sapu bersih dikandang harus ternoda dengan hasil imbang 1-1 (1-0) saat menjamu Sriwijaya FC di stadion Kanjuruhan, kemarin sore. Arema dipaksa harus berbagi satu poin dengan tim asuhan Ivan Kolev itu.
Inilah hasil buruk pertama Arema di kandang, setelah enam laga home sebelumnya selalu menang. Tim asuhan Miroslav Janu ini merugi dengan hasil imbang tersebut, lantaran harus kehilangan dua poin di kandang sendiri.
‘’Pada 45 menit pertama, kita main baik. Semua main bagus, lalu kita dapat hadiah penalti, sayang gagal jadi gol. Problem mulai terjadi begitu Esteban keluar karena cedera, lini tengah kita kalah,’’ ungkap Miro usai pertandingan.
Menurut pelatih asal Republik Ceko ini, saat Esteban masih mengisi lini tengah Arema hingga menit 44 sebelum ditarik keluar karena cedera dan digantikan Hendra Ridwan, permainan Arema masih bisa berjalan dengan bagus.
‘’Sebelum Esteban keluar, kombinasi masih bagus, setelah itu kita kalah di tengah. Tapi harus kita akui Sriwijaya tim bagus dengan kualitas yang bagus,’’ sebut Miro mengaku pemainnya masih sering melakukan kesalahan passing.
Khusus terjadinya gol balasan Sriwijaya FC lewat kaki Budi Sudarsono hingga menyamakan kedudukan menjadi imbang 1-1, menurut evaluasi Miro, pemainnya kurang disiplin di kotak penalti dan sempat hilang konsentrasi.
‘’Kita kurang ada disiplin di kotak penalti. Gol Sriwijaya itu terjadi karena pemain hilang konsentrasi. Harusnya ada gelandang yang menutup Budi, tapi semua menonton dan hilang konsentrasi,’’ jelasnya.
Dalam kondisi imbang 1-1 ini, menurut Miro pemainnya mulai terlihat panik untuk raih kemenangan. Sehingga pemain Arema sering bermain bola-bola atas yang justru tak efektif, karena lini depan Arema sering kalah duel bola atas.
‘’Kita harusnya bisa main lebih sabar, tapi kita main bola-bola atas, dan bola mudah hilang. Kita ada peluang cetak gol, tapi kita mulai panik pada 15 menit terakhir, kita terus main bola-bola atas karena pemain tidak sabar,’’ terang Miro.
Terkait penalti Noh Alam Shah yang gagal berbuah gol pada menit 19, bukan menjadi jaminan Arema bisa memetik poin sempurna. Lantara menurut Miro, kondisi permainan pada babak kedua sudah berbeda.
‘’Babak kedua kondisi berbeda, Sriwijaya FC lebih banyak lakukan serangan balik dan pemain kita mulai capek. Saya mau ganti pemain depan, pergantian pemain kita sudah habis, karena Alfarizi minta ganti,’’ yakin Miro.
Sementara itu, pelatih Sriwijaya FC tampaknya cukup puas dengan hasil imbang tersebut. Meski raihan satu poin ini bukan targetnya, namun itu sudah cukup bagi tim Sriwijaya FC saat bermain di kandang Singo Edan Arema.
‘’Sejak awal saya tidak ada target ini, karena kita banyak masalah pemain inti tidak bisa main. Kita menyesal babak pertama kita banyak peluang, tapi tidak bisa cetak gol, kita tidak beruntung,’’ jelas Kolev saat jumpa pers.
‘’Babak kedua Arema lebih banyak memiliki peluang, jadi sore ini hasil imbang ini adalah hasil yang adil,’’ sebut pelatih asal Bulgaria ini tak mengeluhkan seputar kepemimpinan wasit asal Malaysia, M. Yussof Mat Karim yang menurutnya juga melakukan beberapa kesalahan. (bua/avi)

No comments:

Post a Comment