Thursday, April 7, 2011

Hujan Radioaktif Teror Warga Korsel

Hujan yang mengandung radiasi meneror warga Korsel. Ratusan sekolah di Korea Selatan (Korsel) terpaksa diliburkan setelah tersiar kabar adanya hujan radioaktif yang berasal dari reaktor nuklir di Jepang. Namun, pemerintah Korsel menampik kabar tersebut dengan mengatakan radiasi tidak akan sampai ke Korsel.

tes-radiasi-nuklir

Dilansir dari kantor berita Yonhap, Kamis, 7 April 2011, lebih dari 130 sekolah dasar dan taman kanak-kanak di provinsi Gyeonggi, yang terletak di sekitar ibukota Seoul, diliburkan atas perintah dari departemen pendidikan setempat. Juru bicara departemen itu mengatakan bahwa penutupan sekolah itu adalah tindakan pencegahan demi keselamatan para siswa. Departemen ini sebelumnya pada Rabu telah mengeluarkan surat perintah meliburkan siswa atau memperpendek waktu belajar ke seluruh sekolah di provinsi tersebut.

Surat perintah ini sifatnya hanya anjuran, namun karena kekhawatiran para guru dan orang tua murid, maka hampir semua sekolah di provinsi tersebut meliburkan siswanya. Bagi sekolah yang tetap buka, guru dihimbau untuk menghindari aktivitas di luar kelas. Kekhawatiran ini dipicu oleh laporan Institut Keamanan Nuklir Korea (KINS) yang mendeteksi kontaminasi radioaktif pada air hujan di pulau Jeju di wilayah selatan. Namun kadar kontaminasi dilaporkan masih dalam batas aman.

"Radioaktif terbawa angin di arus udara tinggi Korsel. Namun di arus udara rendah, radioaktif yang padat sulit untuk terbawa angin hingga ke Semenanjung Korea. Hujan hari ini tidak akan membahayakan bagi tubuh manusia," ujar juru bicara pemerintah Korsel, Lee Ho-yeong. Menurut laporan Kim Seung-bai dari Badan Meteorologi Korea (KMA), radioaktif yang terdeteksi di pulau Jeju bukan berasal dari reaktor Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi di Jepang.(vivanews)

No comments:

Post a Comment