Thursday, April 7, 2011

Menanti Kebangkitan Gonzales di Persib


Selama berbaju Persib Bandung, karier penyerang asal Uruguay Cristian Gonzales memang tak sementereng musim-musim sebelumnya ketika berhasil membawa PSM Makassar menjadi runner up Liga Indonesia tahun 2003 dan meraih gelar juara Liga Indonesia 2006 bersama Persik Kediri.

Bahkan koleksi gol pemain berjuluk El Loco musim ini pun terbilang paling minim. Ia baru mencetak enam gol dari 17 laga. Pada musim lalu pun dari 31 pertandingan Gonzales hanya bisa mencetak 18 gol. Musim ini Gonzales baru melesakkan bola ke gawang Persela Lamongan, Deltras Sidoarjo, Bontang FC, Sriwijaya FC, Persijap Jepara dan Pelita Jaya.

Tak bisa dipungkiri, ketajaman Gonzales seiring usia yang bertambah tua memang semakin berkurang. Bila dilihat pada masa-masa kesuksesannya, rata-rata dalam satu musim pemain kelahiran Montevideo, Uruguay, 30 Agustus 1976 ini mampu mengemas lebih dari 25 gol.

Bahkan Gonzales juga mencatatkan diri sebagai striker tersubur Liga Indonesia. Ia pernah menjadi top skor liga Indonesia 4 musim berturut-turut yaitu pada tahun (musim) 2003/2004 (27 g0l), 2005/2006 (30 gol), 2006/2007 (32 gol), 2007/2008 (26 gol) dan pada musim 2008/2009 dengan koleksi 28 gol.

Prestasinya semakin mengkilap sejak tahun 2006, ia sempat menjadi pemain termahal Liga Indonesia dengan nilai kontrak Rp1,2 miliar. Ia juga sempat masuk nominasi pemain terbaik Asia.

Ya, bomber Persib Bandung ini memang memiliki karier sepakbola yang menarik. Namun, saat memulai karier di negara kelahirannya Uruguay, pemain yang memiliki nama Islam, Mustafa Habibi ini ternyata sangat minim melesakkan gol. Ini sangat kontras saat dirinya berlabuh pertama kali ke Indonesia sejak 2003 silam. Bahkan saat berkostum timnas, Gonzales langsung membukukan dua gol.

Terlahir di ibu kota Uruguay, Montevideo, Gonzales mengawali karier di tim Sud America. Ia ditugaskan sebagai gelandang serang. Namun, siapa menyangka bila pemilik nomor punggung 99 di Persib ini paceklik di negerinya sendiri.

Dari empat klub berbeda di kampung halamannya, pria berusia 35 tahun ini minim sekali mendulang gol. Total 38 penampilan, Gonzales hanya berhasil mencetak dua gol. Saat itu kariernya dimulai sejak 1995 hingga 2003.

Bersama Sud America pada tahun 1995 dia hanya tampil sekali dan tidak mencetak gol. Saat Sud America meminjamkannya ke Huracn Corrientes (1997-1999) dengan status pinjaman, Gonzales hanya tampil sebanyak 3 kali dan bahkan tidak mencetak gol.

Setelah masa pinjaman yang cukup lama, Gonzales akhirnya beberapa kali dipercaya sebagai starter. Dia tampil sebanyak 12 kali dan mencetak 1 gol di Sud America. Akhirnya pada tahun 2000, Gonzales memutuskan pindah ke klub Deportivo Maldonado. Di klub tersebut, ia tampil sebanyak 22 kali dan mencetak 1 gol.

Nasib El Loco kala itu belum menemui apa yang diraihnya seperti saat ini. Bahkan tidak tanggung-tanggung, kini Gonzales semakin populer lewat kehadirannya menghiasi layar kaca melalui iklan maupun bermain sebagai aktor dalam sebuah tayangan sinteron.

Tidak ada yang bisa memungkiri, sepanjang sejarah kompetisi sepak bola Indonesia Gonzales memang menjadi yang tersubur. Sebanyak 202 gol telah dia ciptakan selama tujuh musim di kompetisi Liga Indonesia. Empat musim berturut-turut menjadi top skor (2003-2008) serta menjadi top skor bersama di musim 2008/2009, ditambah top skor Piala Indonesia 2010 sudah cukup melambungkan namanya di seantero Indonesia.

Hingga pada 1 November 2010 yang lalu. Gonzales mengubah status kewarganegaannya menjadi WNI. Paspor Indonesia baru bisa diperoleh Gonzales setelah 5 tahun tak pernah kembali ke Uruguay.

Gonzales juga telah menikah dengan seorang wanita Indonesia bernama Eva Nurida Siregar. Ia dianugerahi 4 orang anak, 2 dari pernikahannya dengan Eva (Fernando dan Florencia) dan 2 lagi dari pernikahan Eva sebelumnya (Amanda dan Michael).

Bersamaan dengan itu, Gonzales juga diberi kesempatan memulai debut sebagai anggota timnas Indonesia melawan Timor Leste dan langsung mencetak dua gol. Selanjutnya, ia masuk sebagai anggota inti Timnas Indonesia pada kejuaraan Piala AFF 2010 dan mengantarkan tim merah putih tembus ke semifinal berkat dua golnya ke gawang Filipina.

Namun sekembalinya ke klub Maung Bandung, performa Gonzales menukik drastis. Penampilan Gonzales bersama Persib belum terlalu garang seperti saat bersama timnas, atau tim lainnya di musim-musim sebelumnya. Bahkan, saat ini ia kerap duduk dibangku cadangan, kalah bersaing dengan para pemain muda Persib macam Airlangga Sutjipto maupun Matsunaga Shohei. Meski Daniel menampik pilihannya memasukkan nama Airlangga mengantikan posisi Gonzales lantaran didirnya kalah bersaing.

Menurutnya, permasalahan Gonzales hingga produktivitas golnya menurun lantaran ia belum menemukan kekompakan antarlini, sehingga pemain bernomor punggung 99 ini sulit mendapatkan bola matang.

“Soal menurunnya produktivitas gol Gonzales, memang berkaitan dengan kemauan dia. Tugas saya sebagai pelatih, yaitu terus berusaha untuk membangkitkan kemauan dan kepercayaan dirinya. Namun, persoalan ini juga saling keterkaitan, antara lini belakang, tengah dan depan. Jadi, kita tak bisa menyalahkan lini depan saja,” kata Daniel, belum lama ini.

Daniel juga tak mau menyebut masa keemasan Gonzales bersama Persib telah habis. Pelatih asal Rembang ini masih tetap yakin mampu mengembalikan performa terbaik Gonzales. Bahkan dalam beberapa kali kesempatan latihan, Daniel mengaku sering memotivasi suami Eva Siregar ini.

"Hasilnya setelah saya melakukan banyak pembicaraan, dia bisa kembali mencetak lebih dari 10 gol dalam latihan. Mudah-mudahan saja di pertandingan ke depan dia bisa menunjukkan kembali performa terbaiknya. Karena saya yakin dia belum habis," terang Daniel.

Pada laga kandang Persib ketiga putaran II Liga Super Indonesia 2010/2011, Gonzales bakal mendapat kesempatan diturunkan saat Persib menjamu Bontang FC, di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung, Sabtu (9/4/2011). El Loco bakal dipasangkan dengan Airlangga Sutjipto di lini depan.

Skenario tersebut sudah tergambar pada dua kali sesi latihan di Stadion Siliwangi Bandung. Daniel kembali menggelar game internal dengan mempertemukan tim calon "starter" dengan tim cadangan.

Seperti pada game internal yang digelar sehari sebelumnya, Daniel memasang skema 4-4-2 untuk tim inti dengan komposisi pemain Cecep Supriyatna (kiper), Maman Abdurahman, Abanda Herman, Isnan Ali, Gilang Angga Kusuma (belakang), Eka Ramdani, Miljan Radovic, Hilton Moreira, Matsunaga Shohei (tengah), Airlangga, Cristian Gonzales (depan).

"Saya lihat performa Gonzales dalam latihan semakin membaik, setelah sebelumnya dia mengalami cedera. Kini dia punya motivasi lebih, mudah-mudahan saja besok (lawan Bontang) dia bisa kita maksimalkan," harap Daniel.

Sementara Gonzales sendiri memang sudah sangat berharap pelatih kembali memberikan kepercayaan kepadanya untuk diturunkan lawan Bontang FC setelah di tiga laga sebelumnya melawan Persiwa Wamena, Persipura Jayapura dan terakhir Arema Indonesia, nama Gonzales tidak dimasukkan dalam daftar 11 pemain inti Persib.

Striker Persib ini rupanya masih berambisi mencetak banyak gol bagi timnya. Meski Gonzales sendiri mengakui persaingan di tubuh Maung Bandung semakin ketat, ia menolak jika disebut ketajamannya sudah hilang. Gonzales akan bangkit dan bakal kembali meramaikan persaingan di lini depan Persib. Dalam keterpurukan, ia masih menyakini naluri mencetak golnya belum habis.

"Dalam sepakbola hal seperti ini sudah biasa dan saya juga tidak pernah frustrasi dengan keadaan ini. Performa pemain tidak selamanya baik. Dan saya juga tidak mempermasalahkan soal posisi saya digantikan Airlangga, toh dia memang pemain bagus," ungkap Gonzales seusai latihan, di Stadion Siliwangi, Rabu (6/4/2011).

Pemain bernomor punggung 99 ini mengakui, di Persib memang banyak pemain hebat dan mereka sudah mulai unjuk gigi. Semuanya berlomba menampilkan performa terbaik agar dipercaya tampil oleh pelatih, dan itu sangat baik bagi perkembangan tim.

"Semua pemain sudah berusaha menampilkan permainan terbaik untuk Persib, begitupun saya. Saya juga tidak tahu besok lawan Bontang FC diturunkan atau tidak. Yang pasti saya akan terus berusaha menampilkan yang terbaik jika dipercaya pelatih bermain besok," jelasnya.

Akankah Gonzales mampu membuktikan kembali ketajamannya bila dipercaya Daniel berduet bersama Airlangga di lini depan Maung Bandung saat bersua dengan tim berjuluk laskar Bukit Tursina, Sabtu (9/4/2011) nanti? Apakah El Loco juga mampu menutup dengan manis kariernya di musim ini bersama Maung Bandung? Tunggu saja kiprahnya di sisa laga putaran kedua. [gin]

No comments:

Post a Comment